Senin, 09 Juni 2014

ANALISA SWOT


a. Pengertian Analisa SWOT
Analisa SWOT (SWOT Analysis) adalah suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha atau institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas. Untuk keperluan tersebut diperlukan kajian dari aspek lingkungan baik yang berasal dari lingkungan internal maupun eskternal yang mempengaruhi pola strategi institusi/lembaga dalam mencapai tujuan.
Dilihat dari sejarahnya dan penggunaannya saat ini, metode SWOT banyakdipakai di dunia bisnis dalam menetapkan suatu perencanaan strategi perusahaan(strategic planning) sehingga literatur mengenai metode ini banyak berkaitan denganaspek penerapan di dunia bisnis meskipun pada beberapa analisa ditemukan pulapenggunaan SWOT untuk kepentingan public policy. Metode SWOT pertama kalidigunakan oleh Albert Humphrey yang melakukan penelitian di Stamford Universitypada tahun 1960-1970 dengan analisa perusahaan yang bersumber dalam Fortune500. Meskipun demikian, jika ditarik lebih ke belakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an sebagai bagian dari Harvard Policy Model yang dikembangkan di Harvard Business School. Namun pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa kelemahan utama di antaranya analisa yang dibuat masih bersifat deskripstif dan belum/tidak menghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin bisa dikembangkan dari analisa kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan.
Analisis SWOT merupakan bagian dari proses perencanaan. Hal utama yang ditekankan adalah bahwa dalam proses perencanaan tersebut, suatu institusimembutuhkan penilaian mengenai kondisi saat ini dan gambaran ke depan yang
mempengaruhi proses pencapaian tujuan institusi. Dengan analisa SWOT akandidapatkan karakteristik dari kekuatan utama, kekuatan tambahan, faktor netral, kelemahan utama dan kelemahan tambahan berdasarkan analisa lingkungan internaldan eksternal yang dilakukan. Dari analisa tersebut potensi dari suatu institusi untukbisa maju dan berkembang dipengaruhi oleh : bagaimana institusi memanfaatkanpengaruh dari luar sebagai kekuatan tambahan serta pengaruh lokal dari dalam yangterdapat empat langkah utama yang harus dilakukan, yaitu :
1.      Mengidentifikasi existing strategy yang telah ada dalam institusi sebelumnya. Strategi ini bisa jadi bukan merupakan strategi yang disusun berdasarkan kebutuhan institusi menghadapi gejala perubahan lingkungan eskternal yang ada melainkan merupakan strategi turunan yang telah ada sejak lama dipegang institusi.
2.      Mengidentifikasi perubahan-perubahan lingkungan yang dihadapi institusi dan masih mungkin terjadi di masa mendatang.
3.      Membuat cross tabulation antara strategi yang ada saat ini dengan perubahanlingkungan yang ada.
4.      Menentukan katagorisasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan penilaian apakahstrategi yang saat ini ada masih sesuai dengan perubahan lingkungan di masamendatang : Jika masih sesuai strategi tersebut menjadi kekuatan/peluang, dansudah tidak sesuai merupakan kelemahan.

B.     Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT
Walaupun terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum terdapat keseragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan yang berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor-faktor ini berada di luar kendali institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktor-faktor yang lebih bisa dikendalikan.
Faktor-faktor yang menjadi kekuatan-kelemahan peluang
dan ancaman.
Ø  Kekuatan dan Kelemahan. Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan / strenghth (distinctive competence) hanya akan menjadi competitive advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Jika pada instutusi lain juga terdapat kekuatan yang dan institusi tersebut memiliki core competence yang sama, maka kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus dipaksa untuk dikembangkan karena adakalanya kekuatan itu tidak terlalu penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas. Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan. Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
Ø  Peluang dan Ancaman. Peluang adalah faktor yang di dapatkan denganmembandingkan analisa internal yang dilakukan di suatu institusi (strenghth danweakness) dengan analisa internal dari kompetitor lain. Sebagaimana kekuatanpeluang juga harus diranking berdasarkan success probbility, sehingga tidak semua peluang harus dicapai dalam target dan strategi institusi. Peluang dapatdikatagorikan dalam tiga tingkatan :
o   Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluangpencapaiannya juga kecil.
o   Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namunpeluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
o   Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluangtercapaianya besar.
Ø  Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (serousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of occurance). Sehingga dapat dikatagorikan :
o   Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang kemungkinanterjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,diperlukan beberapa contingency planning yang harus dilakukan institusiuntuk mengantisipasi.
o   Ancaman tidak utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknyakecil dan kemungkinan terjadinya kecil
o   Ancaman moderate, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tingginamun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.
Ø  Sehingga dari kacamata analisa lingkungan eksternal dapat dijelaskan bahwa :
o   Suatu institusi dikatakan memiliki keunggulan jika memiliki majoropportunity yang besar dan major threats yang kecil
o   Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity danthreats pada saat yang sama
o   Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan threat
o   Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan highthreats.
Tujuan penetapan visi antara lain adalah :
(1)   mencerminkan apa yang akan dicapai
(2)   memberikan arah dan fokus strategi yang jelas
(3)   menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategik
(4)   memiliki orientasi terhadap masa depan.
Meskipun sifatnya adalah impian, visi harus memenuhi kriteria di antaranya adalah :
a)      Dapat dibayangkan oleh seluruh anggota organisasi
b)      Mengandung nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi
c)      Memungkinkan untuk dicapai
d)     Terfokus pada efisiensi, efektivitas dan ekonomis
e)      Berwawasan jangka panjang tetapi tidak mengabaikan perkembangan zaman
f)       Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh anggota organisasi.
Dari visi akan dituangkan cara yang digunakan institusi dalam mencapai visi. Secara konseptual cara tersebut akan tertuang dalam misi dan secara aplikatif akan terlihat dalam strategi.
C.     Metode Survey
Untuk mendapatkan informasi dari berbagai narasumber melalui analisis SWOT di atas digunakan metode survey dengan frame sample pihak-pihak (stakeholders) yang bisa memberikan penilaian aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja suatu institusi atau lembaga. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan gambaran awal dari peta permasalahan yang ada di institusi. FGD harus dilakukan dengankomprehensif artinya melibatkan seluruh stakeholders sehingga peta yang terbentuk telah mewakili seluruh kepentingan stakeholders. Karena sifatnya yang bersumber dari informasi kualitatif pemilihan responden yang credible sangat mempengaruhi hasil akhir dari analisa SWOT sehingga hendaknya harus dilakukan dengan beberapa kualifikasi.
2.      Pembuatan kuesioner SWOT berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dalam FGD. Secara umum kuesioner ini memiliki katagorisasi penilaian sebagai berkut:
Ø  Penilaian faktor internal dan eksternal. Di sini responden membrikanpreferensi opini terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari institusi pada saat ini dan perkiraan di masa mendatang.
Ø  Penilaian urgensi. Di sini responden diminta untuk menilai tingkat urgensifaktor tersebut untuk ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan skalaprioritas dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yangtercermin melalui faktor-faktor yang dinilai.

Faktor inilah yang kemudian terkatagori sebagai kekuatan atau kelemahan
(dari analisa internal) dan peluang atau ancaman (dari analisa eksternal).
Ø  Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan denganmeranking bobot penilaian pada ”penilaian responden” yang memiliki nilaimaksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas median(atau rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut dengan”kekuatan” pada analisa internal dan ”peluang” pada analisa eskternal.Sebaliknya faktor-faktor yang memiliki nilai penilaian di bawah median disebutdengan ”kelemahan” pada analisa internal dan ”ancaman” pada analisaeksternal.
Ø  Membentuk suatu kuadran faktor pembangunan, yaitu suatu blok yangmenjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal pembangunan,dengan kombinasi : kekuatan-peluang (S-O), kekuatan-ancaman (S-T),kelemahan-peluang (W-O) dan kelemahan-ancaman (W-T). Sebelummenentukan kuadran pembangunan, harus dilihat terlebih dahulu uji konsistensidari pengolahan kuesioner SWOT.
Ø  Membuat pola strategi pembangunan berdasarkan Indeks Penilaian Kuadran.Prioritas strategi pembangunan berdasarkan skenario ini ditetapkan denganmenjalankan kombinasi kebijakan dengan indeks nilai paling kecil berurutan keyang paling besar. Dengan kata lain, daerah akan berusaha untuk mengatasiseluruh faktor yang paling lemah yang dimiliki untuk kemudian beralih padakombinasi strategi yang telah memiliki indeks baik/tinggi. Dari contoh di atasstrategi pembangunan yang dilakukan institusi akan bergerak dari WT_ ST_WO_ SO.

KESIMPULAN
Analisis Swot adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Analisis Swot sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan lebih lanjut.Setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih konkrit.

DAFTAR PUSTAKA
                                                
                           
                           Akdon.2007.Strategic Management     For    Educational     Management ( Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan ). Bandung :  Alfabeta.
                        http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/. Diakses tanggal 31 maret 2010.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar